Kamis, 25 Juni 2009

Joe Sandy

Joe Sandy adalah seorang magician pemenang kontes The Master season pertama yang diselenggarakan oleh RCTI. Memiliki latar belakang sebagai seorang Master of Ceremony, pria kelahiran tahun 1973 ini tampak paling unggul dari keempat peserta The Master lainnya, terutama dalam hal pemilihan jenis performance yang dilakukannya. Jenis Magic (atau Illusion) yang dilakukan oleh Joe Sandy sangat variatif dan menegangkan, mulai dari menghentikan detak jantung selama 20 detik, melakukan hitungan super cepat, melakukan permainan memori dengan menghafal susunan 52 kartu secara acak, hingga memindahkan spirit dua orang ke tempat yang jauhnya beribu-ribu kilometer.


Mengapa Joe Sandy layak menjadi The Master?
Berikut 7 alasannya :

1. Attitude
Di antara kelima peserta The Master, Joe Sandy adalah kontestan yang paling low profile, santun, dan tenang. Saat menampilkan sebuah pertunjukan, peserta lain seolah cenderung mengatakan, "Ayo penonton, lihat aksi saya. Saya bisa melakukan sesuatu yang luar biasa, yang tidak mungkin dapat anda lakukan"; sedangkan saat Joe Sandy berada di atas panggung, hal yang seolah ia katakan adalah "Pemirsa sekalian, saya akan menghibur anda". Intinya, Joe tidak berusaha untuk membuat dirinya dikagumi oleh khalayak ramai karena kemampuannya, melainkan berusaha untuk memberikan hiburan dan pengetahuan sebaik mungkin untuk seluruh audiens. Sikapnya inilah yang kemudian justru mengundang simpati dari pemirsa di seluruh Indonesia.
2. Logis
Pada zaman modern seperti ini, masyarakat selalu menuntut segala sesuatu yang disajikan di hadapan mereka dapat dijelaskan dengan logika. Salah satu kelebihan Joe Sandy adalah performance-nya yang selalu logis. Joe tidak menampilkan pertunjukan yang mengutamakan eksploitasi "kemampuan ilusi" (contoh: menelan api, melakukan sesuatu dengan mata tertutup, membaca pikiran, dll ) atau menggunakan properti khusus secara berlebihan. Ia selalu menunjukkan bahwa performance-nya dapat dilakukan kapanpun dan di manapun, dan semuanya dapat dijelaskan secara logis dengan dua kata: Kekuatan Pikiran, suatu hal yang tentu dimiliki oleh semua manusia.
3. Kemampuan Berbahasa
Mungkin karena memiliki latar belakang sebagai MC, kemampuan Joe Sandy dalam merangkai kalimat selama melangsungkan performance jauh lebih menonjol dibandingkan keempat peserta lain. Presisi kalimatnya luar biasa, dapat disetarakan dengan Deddy Corbuzier atau Romi Rafael. Nyaris tidak ada kata yang tidak efektif, ambigu, ataupun tidak jelas maksudnya. Kontrol vokal sangat baik sekali, hampir tidak ada kasus "terpeleset lidah". Volume dan pitch suara Joe Sandy menurut saya sangat tepat bagi seorang mentalis; tidak terlalu keras, bernada rendah, namun memiliki kesan sugestif yang sangat kuat sehingga audiens selalu menyimak kata demi kata yang diucapkannya.
4. Kontrol Emosi
Ini juga suatu modal penting yang membuat penampilan Joe Sandy selalu enak untuk ditonton. Dalam performance-nya, emosi Joe Sandy sangat stabil. Saya sering melihat peserta lain The Master yang karena kontrol emosinya tidak sebaik Joe Sandy, melakukan hal-hal di luar keinginan mereka seperti: nada suara tiba-tiba melengking, kata-kata yang diucapkan menjadi tidak jelas, kalimat yang diucapkan "belepotan", bersimbah keringat, bahkan gemetaran. Hal-hal seperti inilah yang tidak terjadi (atau tidak tampak) saat Joe berada di atas panggung. Ia terlihat sangat nyaman, tidak terburu-buru ingin menyelesaikan pertunjukannya, dan menikmati tiap detik di atas panggung. Intinya, Joe Sandy telah memiliki mental entertainer sejati.
5. Interaksi dengan Audiens
Dalam hal ini, sekali lagi saya berani mengatakan bahwa seorang Joe Sandy tidak kalah dari Romi Rafael ataupun Deddy Corbuzier. Ia tidak pernah menganggap para audiens semata-mata sebagai properti pertunjukan. Interaksinya dengan audiens, baik terhadap audiens sukarelawan yang naik ke atas panggung serta audiens yang bertindak sebagai penonton sangat sinergis. Joe berhasil melibatkan emosi para audiens dengan berbagai metode, dan membuat mereka sejenak melupakan utang, pacar, pekerjaan, dan hal-hal lainnya. Seperti yang telah diungkapkan pada poin nomor 1, Joe tidak pernah berusaha meminta aplaus dari penonton, melainkan mencoba untuk menghibur mereka. Hasilnya? Tiga kali standing ovation berhasil ia dapatkan selama kontes The Master.
6. Keutuhan Performance
Performance yang disajikan Joe Sandy selalu utuh. Mulai dari latar belakang masalah, pertunjukan utama, solusi, hingga pesan yang diberikan di akhir pertunjukan. Semuanya tampak jelas disusun dan dipersiapkan dengan sangat matang, dan memiliki kesinambungan satu sama lain. Saat menyaksikan pertunjukan Joe di atas panggung, kita bagaikan diajak untuk menikmati sebuah cerita yang sangat menarik. Ini membuat audiens selalu penasaran terhadap apa yang akan dilakukan Joe Sandy berikutnya. Penonton menjadi sangat fokus, dan tentunya menciptakan suatu lingkungan yang sangat kondusif bagi pertunjukan itu sendiri.
7. Edukatif
Pertunjukan yang ditampilkan Joe Sandy selain sangat menghibur juga sangat edukatif. Ia tidak menampilkan hal-hal berbau mistis dan klenik, serta tidak melakukan aksi-aksi berbahaya bila ditiru oleh anak-anak. Alih-alih menampilkan hal-hal gaib yang tidak masuk akal, show Joe Sandy selalu mengusik kita untuk lebih memperdalam kekuatan pikiran. Sangat inspiratif! Selain itu, pesan akhir yang disampaikan di akhir pertunjukan sangat bermakna, sehingga membuat para audiens tak hanya mendapatkan sekadar entertainment, melainkan juga edukasi dan inspirasi.

Sulap

Kata “sulap” menurut kamus (KBBI, edisi kedua 1996, hal. 971) adalah pertunjukan berbuat sesuatu yang menakjubkan (seperti sapu tangan diubah menjadi merpati dan sebagainya), silap mata. Jadi tentu saja yang ditampilkan dalam sulap terlihat mustahil.
Magic adalah istilah bahasa Inggris untuk sulap. Mungkin dari sinilah berkembang semacam prasangka bahwa sulap itu magic (dalam bahasa Indonesia, magic lebih diartikan sebagai ilmu hitam, atau segala sesuatu yang berbau mistik). Padahal tidak demikian, sulap hanyalah trik. Kata sulap sering diplesetkan palsu tapi gelap. Sah-sah saja. Boleh saja dibilang palsu, tapi palsu yang halal (seperti halnya pembuat gigi palsu dan kaki palsu). Meski membuat barang palsu tapi sangat membantu, bukan seperti pembuat uang palsu yang menyengsarakan orang lain.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pesulap (Magician). Mungkin boleh dibilang kode etik pesulap, yang saya singkat jadiSULAP.
Simpan rahasia (jangan mudah memberitahukan rahasia sulap)Ulang permainan yang sama akan membosankanLatihan sampai mahir sebelum showAlihkan perhatian penontonPantang mengganggu sesama pesulap

Romy Rafael

Seiring dengan populernya acara the master di rcti setiap jumat malam, menjadikan nama Romy Rafael melejit di dunia entertainement maupun dunia maya. Anda bisa melihat aksi-aksi luar biasa romy rafael pada acara-acara hipnosis yang dibawakannya di televisi indonesia.

Profil Romy Rafael
Nama asli Romy Rafael ini adalah Romy Tunggul Widodo, dia lahir di Surabaya, Jawa Timur, 12 Juli 1977. Romy Rafael menolak disebut sebagai pesulap, karena bidang yang dia geluti adalah hipnosis, dan hipnosis menurut Romi bukanlah sulap dan tidak ada unsur magic sama sekali.

Sekilas tentang Romy Rafael
Lelaki ini mempunyai karakter mengenakan penutup kepala warna hitam ini mendalami hipnosis dan berbagai kegunaannya selama lebih dari 4 tahun di Amerika, antara lain di Hypnotism Training Institute, Ultimate Stage Hypnotism Institute, dan Institute for Neuro Research and Education. Romy sekarang menguasai hipnosis untuk panggung dan hiburan, klinis (pengobatan masalah-masalah psikis), medis (kedokteran), bahkan hipnosis untuk bisnis dan perusahaan.
Sekembalinya ke Indonesia, Romy memilih jalur entertainment untuk mengembangkan kemampuannya. Romy sengaja memilih jalur ini untuk menambah daya tarik dan menghilangkan kesan negatif lantaran banyak kasus penipuan dan kejahatan dengan ilmu ini. Penampilan Romy Rafael yang paling terkenal adalah melalui tayangan program televisi mengenai hipnosis yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta nasional salah satunya adalah the master. Melalui program itu, Romy dikenal masyarakat luas sebagai sosok dengan kemampuan memasuki alam bawah sadar manusia. Setelah cukup dikenal masyarakat, kini Romy merambah ke jalur yang lebih serius. Dia membuka Klinik Romy Rafael Hypnotheraphy di bilangan Jakarta Selatan. Romy menyatakan bahwa kliniknya bisa menyembuhkan orang yang tengah dalam keadaan stres, depresi, phobia (ketakutan tidak beralasan), bahkan menghilangkan kebiasaan buruk seperti merokok atau mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Untuk membuka praktek terapi tersebut, Romy telah memiliki sertifikat dari American Board of Hypnotherapy (A.B.H.), National Guild of Hypnotism (N.G.H.), IACT dan ITTO dengan pengalaman lebih dari lima tahun dalam bidang hipnosis klinis dan medikal. Selain membuka klinik, Romy juga menulis buku berjudul Hipnoterapi: Quit Smoking! (2006). Buku ini berisi panduan yang dimuat dalam buku untuk dibaca dan CD untuk didengarkan, untuk menghilangkan kecanduan akan rokok.
Jika anda mengikuti perkembangan Romy Rafael, bahwa di tahun 2005, Romy berhasil memecahkan rekor dunia Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan menghipnotis sekitar 5000 orang yang hadir dalam sebuah acara seminar yang berlangsung di Mangga Dua Square, Jakarta pada tanggal 11 November 2005. Ini merupakan prestasi luar biasa bagi seorang hipnosis.

Sixth Sence

APA ITU SIXTH SENCE ?

Sixth sense. Kalo diterjemahin blak-blakann, artinya adalah indera keenam. Secara kasat mata, indera yang kita miliki emang cuma ada lima. Hidung, mata, mulut, telinga, dan kulit. Tapi, menurut ajaran spiritual dari India, ada satu mata lagi yang nggak keliatan, yang letaknya konon di antara dua alis kita, pas di tengah-tengah jidat. Sehingga kalo dijumlahin, mata kita semuanya ada tiga! Mata ketiga inilah si indera keenam tadi.
Oleh orang India, mata ketiga yang disebut dengan cakra ajna (cakra = sumber energi dalam tubuh manusia, sedangkan ajna = di tengah), dianggap sebagai indera yang spesial. Sebab, mata ketiga tersebut memungkinkan kita memiliki kemampuan-kemampuan lebih. Yaitu:
1. Telepathy (kemampuan membaca pikiran).
2. Clairvoyanc (kemampuan melihat peristiwa yang terjadi di tempat lain).
3. Precognition (kemampuan meramalkan kejadian yang akan datang).
4. Retrocognition (kemampuan buat melihat peristiwa di masa lampau).
5. Mediumship (kemampuan menggunakan roh sebagai medium).
6. Psychometri (kemampuan menggali informasi lewat sebuah benda).

Pada dasarnya semua orang memiliki sixth sense. Namun, ada yang udah terbuka, ada yang belum. Dan yang udah terbuka, ada yang udah terasah dengan tajam, ada yang belum.
So, kalo kita emang pengen sixth sense kita terbuka dan tajam, ya tinggal dilatih aja! Caranya? Berusaha menghilangkan pikiran-pikiran duniawi (terutama yang negatif), juga menghilangkan ego. Dengan begitu batin akan terasa lebih tenang, dan pikiran hanya terfokus pada Yang Maha Kuasa. Sehingga, energi dalam diri kita bisa nyambung dengan energi yang lebih tinggi: energi Yang Maha Kuasa.
Dengan sixth sense yang udah terbuka dan tajam, kita bisa menembus dimensi ruang dan dimensi waktu. Sebab, dua dimensi ini pada hakikatnya sulit kita tembus karena keterbatasan panca indera aja.

Demian Aditya

Bagi Ilusionist bergaya trendi ini, pertunjukan ilusi bukan hanya sekedar tontonan, melainkan pengalaman kemanusiaan yang sangat berharga. disanalah ia menjalin komunikasi dengan sesama manusia secara

TV plasma, PDA, ponsel, benda benda elektronik berteknologi tinggi yang mulai akrab dengan sebagian masyarakat kelas menengah atas, akan terlihat lebih ajaib di tangan pemuda bertubuh atletis ini.
Tayangan talk show Om Farhan di stasiun televisi ANTV, merupakan momentum yang melejitkan nama illusionist muda kelahiran 19 Juni 1980 ini.Dunia entertain serasa mendapat darah segar oleh sajian magic dengan warna baru yang disuguhkan oleh pemuda berambut ala Bezita tokoh komik Dragon Ball. Dengan PDA pinjaman dari Om Farhan, Demian Aditya memainkan satu routine trik sulap koin yang belum pernah ditonton pemirsa TV sebelumnya. Koin biasa nominal lima ratus rupiah dapat berpindah dari tangan Demian ke dalam PDA pinjaman tersebut.Tampak koin berputar putar di layar PDA. Bukan itu saja, bahkan Demian dapat menjadikan koin di layar bergerak sesuai gerakan tangannya.Sarah Azhari yang saat itu merupakan tamu Om Farhan, kebagian juga suguhan trik dari Demian. Sarah diminta mengocok setumpuk kartu normal dan mengambil satu kartu tanpa diketahui Ilusionis ini. Masih dengan menggunakan PDA Om Farhan, Demian memunculkan kartu pilihan Sarah di layar PDA. Dalam sekejab kartu di layarpun berpindah ke tangannya secara ajaib.Selanjutnya tontonan menarik dengan media TV plasmapun dimainkannya. Permainan ilusi sebuah bola di layar kaca yang dapat diambil dan ditaruh kembali ke dalam layar membuat penonton terheran heran. Bukan hanya itu, bola yang sudah ditarik keluar dari dalam TV seakan akan berontak dan tidak bisa dikendalikan oleh Demian. Dengan gaya pantomimnya yang stylish dan mengejutkan, Demian memiringkan tubuhnya 45 derajat ke depan dan ke samping demi mengendalikan keliaran bola. Penontonpun dibuatnya lebih ternganga. Dalam waktu singkat namanya menjadi pembicaraan orang. The new star is born…..Melanjutkan aksinya di Om Farhan yang menjadikan namanya dikenal orang, Demian muncul dengan acara reality show serial bertema street magic di stasiun TV yang sama dengan judul Demian Sang Ilusionis.
Tayangan street magic di televisi bukan hal baru bagi penonton Indonesia। Yang membedakannya, di setiap tampilan Demian Sang Ilusionis, pemuda ini melakukan sebuah ilusi besar di jalan atau di tempat umum, dimana biasanya ilusi tersebut dilakukan di panggung. Performance dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi sekaligus merupakan tontonan baru bagi pemirsa televisi. Semua itu tidak diraihnya dengan mudah, perjuangan, kerja keras, dan kucuran darah mengiringi perjalanan karirnya. Darah? Ya darah…..